Supporter dan rasional
Tidak dapat dipungkiri, ketika seseorang mendukung klub sepakbola (supporter) disebabkan “kesukaan (ketertarikan)”.
Saya dari dulu suka Real Madrid “semata-mata” kagum dengan berbagai prestasi. Begitu juga putra keduaku yang kagum dengan Ronaldo.
Sebagai “pemain sepakbola”, pernah mengikuti “Akademi Sepakbola” hingga sekarang masih main sepakbola, Kekaguman dengan Ronaldo adalah “skil-nya” yang lengkap.
Entah dengan “gocekan”, aksi-aksi individual, “tandukkan”, driving-nya yang bersih atau “tendangan sudut-nya” yang melengkung.
Berbagai skill yang dimiliki seperti Becham, Lionel Messi ataupun “menjadi palang pintu” seperti Gattuso dan Maldini menjadikan Ronaldo menjadi decak kagumnya.
Entah berapa banyak “youtube” yang ditontonnya. Bahkan dia rela “menyisihkan” sedikit “uang jajannya” untuk membeli buku komik tentang Ronaldo. Saat bersamaan saya mencari buku tentang “filsafat”, “kaum Sufi” dan “tasawuf”.
“Cara Ronald” mencetak gol dengan “kedua tangan dari atas kemudian kebawah” diiringi dengan teriakkan sering dipraktekkan ketika main bola dan mencetak gol.
Berbeda dengan putra bungsuku yang suka “Barcelona” dengan skill Lionel Messi. Kekaguman semata-mata dengan ukuran badan mungil untuk ukuran orang Eropa, mampu meliuk-liuk “melewati” pemain untuk mencetak gol.
Belum lagi “tabungannya” yang disumbangkan ke berbagai kegiatan sosial.
Baca selengkapnya di http://musri-nauli.blogspot.com/
Keyword terkait:
sumber hukum adat
materi hukum adat
contoh hukum adat
pengertian hukum adat dan contohnya
sejarah hukum adat
hukum adat menurut para ahli
ciri-ciri hukum adat
perbedaan adat dan hukum adat